Tugas
Akhir M3 Al-Quran Hadits
- Baca kembali materi pembelajaran tentang Konsep Takhrij Hadis
- Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut !
- Jelaskan tentang definisi takhrij!
- Bagaimana sejarah takhrij hadis?
- Apa tujuan dan manfaat takhrij hadis?
- Jelaskan tentang metode takhrij hadis!
- Jelaskan tentang langkah praktis dalam penelitian hadis!
- Sebutkan kitab-kitab yang diperlukan dalam takhrij hadis!
JAWABAN
1. Secara etimologi kata takhrij berasal dari akar kata خرج يخرج خروجا
mendapat tambahan tasydid pada ro` (`ain fiil) menjadi: خرّج يخرّج تخريجا yang menampakkan,
mengeluarkan, menerbitkan, menyebutkan, dan menumbuhkan
Takhrij menurut istilah adalah sebagai berikut:
Pendapat Mahmud Ath- Thahhan
Takhrij adalah penunjukan terhadap tempat hadis di dalam sumber aslinya
yang dijelaskan sanad dan martabatnya sesuai keperluan.
2. Latar Belakang Muncul Nya Takhrij Hadits
Para ulama dan
peneliti hadis terdahulu tidak membutuhkan kaidah-kaidah dan pokok-pokok
takhrij (Ushulut-Takhrij), karena pengetahuan mereka sangat luas dan ingatan
mereka sangat kuat terhadap sumber-sumber sunnah. Keadaan seperti itu
berlangsung sampai berabad-abad, hingga pengetahuan para ulama tentang
kitab-kitab hadis dan sumber aslinya menjadi sempit, maka sulitlah bagi mereka
untuk mengetahui tempat-tempat hadis yang menjadi dasar Ilmu Syar`i, seperti
fikih, tafsir, sejarah, dan sebagainya.
Berangkat dari
kenyataan inilah sebagaian ulama‟ bangkit untuk membela hadis dengan cara
menakhrijkannya dari kitab-kitab selain hadis, menisbatkannya pada sumber asli,
menyebutkan sanad-sanadnya, dan membicarakan kesahihan dan kedhoifan sebagian
atau seluruhnya maka timbullah kitab-kitab takhrij.
Ulama yang
pertama kali melakukan Takhrij menurut Mahmud Ath-Thohan adalah Al- Khatib
Al-Baghdadi (w, 436 H), Kemudian dilakukan pula oleh Muhammad bin Musa
Al-Hazimi (w. 584 H) dengan karyanya yang berjudul Takhrij Ahadis
Al-Muhadzdzab.
3. Tujuan Takhrij Hadits :
a) Mengetahui sumber otentik suatu hadis
dari buku hadis apa saja yang didapatkan.
b) Mengetahui ada berapa tempat hadis tersebut
dengan sanad yang berbeda di dalam sebuah buku hadis atau dalam beberapa buku
induk hadis.
c) Mengetahui kualitas hadis makbul
(diterima) atau mardud (ditolak).
d) Mengetahui eksistensi suatu hadis apakah
benar suatu hadis yang ingin diteliti terdapat dalam buku-buku hadis atau
tidak.8
e) Mengetahui asal-usul riwayat hadis yang
akan diteliti.
f) Mengetahui seluruh riwayat bagi hadis
yang akan diteliti.
g) Mengetahui
ada atau tidak adanya syahid dan mutabi pada hadis yang akan diteliti
Manfaat
Takhrij Hadit:
a) Menghimpun
sejumlah sanad hadis,
b) Mengetahui
referensi beberapa buku hadis,
c) Mengetahui
keadaan sanad yang bersambung (muttashil) dan yang terputus (munqothi’) dan
mengetahui kadar kemampuan perawi dalam mengingat hadis serta kejujuran dalam
periwayatan.
d) Mengetahui
status suatu hadis. Terkadang ditemukan sanad suatu hadis dhoif, tetapi melalui
sanad lain hukumnya sahih.
e) Meningkatkan
suatu hadis yang dhoif menjadi hasan lighorihi karena adanya dukungan sanad
lain yang seimbang atau lebih tinggi kualitasnya, atau meningkatnya hadis hasan
menjadi shohih ligoirihi dengan ditemukannya sanad lain yang seimbang atau
lebih tinggi kualitasnya.
f) Mengetahui
bagaimana para imam hadis menilai suatu kualitas hadis dan bagaimana kritikan
yang disampaikan.
g) Seseorang
yang melakukan takhrij dapat menghimpun beberapa sanad dan matan hadis.10
h) Dengan
takhrij dapat diketahui banyak sedikitnya beberapa jalur periwayatan suatu
hadis yang sedang menjadi topik kajian.
i) Dengan
takhrij akan diketahui kuat dan tidaknya periwayatan. Makin banyaknya jalur
periwayatan akan menambah kekuatan riwayat, sebaliknya tanpa dukungan
periwayatan lain maka berarti kekuatan periwayatan tidak bertambah.
j) Dengan
takhrij kekaburan suatu periwayatan, dapat diperjelas dari periwayatan jalur
isnad yang lain. Baik dari segi rawi, isnad maupun matan hadis.
k) Dengan
takhrij akan dapat ditentukan status hadis shahih dzatihi atau shahih
lighoirihi li ghoirihi, hasan li dzatihi atau hasan lighoirihi. Demikian juga
akan diketahui istilah hadis mutawatir, masyhur, aziz, dan ghorib.
l) Dengan
takhrij akan dapat diketahui persamaan dan perbedaan atau wawasan yang lebih
luas tentang berbagai periwayatan dan beberapa hadis terkait.
m) Memberika
kemudahan bagi orang yang hendak mengamalkan setelah mengetahui bahwa hadis
tersebut adlah maqbul (dapat diterima), sebaliknya orang yang tidak
mengamalkannya apabila mengetahui bahwa hadis tersebut mardud (ditolak).
n) Mengetahui
keyakinan bahwa suatu hadis adalah benar-benar berasal dari Rosulululloh SAW
yang harus diikuti karena adanya bukti-bukti yang kuat tentang kebenaran hadis
tersebut, baik dari segi sanad maupun matan
4. Metode Takhrij Hadits antara lain sebagai berikut :
a.
Dengan cara mengetahui
sahabat yang meriwayatkan hadis.
b.
Metode Takhrij menurut
Lafadz Pertama dari Matan Hadis
c.
Mencari Hadis berdasarkan
Tema
d.
Metode Takhrij menurut
Lafadz-Lafadz yang Terdapat dalam Hadis.
e.
Metode dengan Jalan
Meneliti Sanad dan Matan Hadis.
5. Langkah praktis penelitian hadis adalah penelitian rowi, sanad,
I`tibar, Tarikh Ar-ruwat, Al Jarh wa Ta`dil serta matan hadis.
6. Kitab yang diperlukan ketika melakukan takhrij hadis yaitu
Hidayatul bari ila tartibi Ahadisil Bukhori, Mu`jam Al-Fadzi wala Siyyama
Al-Garibu Minha atau Fahras litartibi Ahadisi Sokhikh Muslim, Miftahus
Shokhihain, Al-Bughyatu fi Tartibi Ahadisi Al-Hiyah Al-Jamius Shogir, Al Mu`jam
Al Mufahras li Al Alfadzi Hadis Nabawi.
No comments:
Post a Comment