Pages

Wednesday, September 11, 2019

Tugas Akhir Modul 3 PPG Quran Hadits


Tugas Akhir M3 Al-Quran Hadits

  1. Baca kembali materi pembelajaran tentang Konsep Takhrij Hadis
  2. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut !
    1. Jelaskan tentang definisi takhrij!
    2. Bagaimana sejarah takhrij hadis?
    3. Apa tujuan dan manfaat takhrij hadis?
    4. Jelaskan tentang metode takhrij hadis!
    5. Jelaskan tentang langkah praktis dalam penelitian hadis!
    6. Sebutkan kitab-kitab yang diperlukan dalam takhrij hadis!
JAWABAN
1.       Secara etimologi kata takhrij berasal dari akar kata خرج يخرج خروجا
mendapat tambahan tasydid pada ro` (`ain fiil) menjadi: خرّج يخرّج تخريجا yang menampakkan, mengeluarkan, menerbitkan, menyebutkan, dan menumbuhkan
Takhrij menurut istilah adalah sebagai berikut:
Pendapat Mahmud Ath- Thahhan
Takhrij adalah penunjukan terhadap tempat hadis di dalam sumber aslinya yang dijelaskan sanad dan martabatnya sesuai keperluan.


2.       Latar Belakang Muncul Nya Takhrij Hadits
Para ulama dan peneliti hadis terdahulu tidak membutuhkan kaidah-kaidah dan pokok-pokok takhrij (Ushulut-Takhrij), karena pengetahuan mereka sangat luas dan ingatan mereka sangat kuat terhadap sumber-sumber sunnah. Keadaan seperti itu berlangsung sampai berabad-abad, hingga pengetahuan para ulama tentang kitab-kitab hadis dan sumber aslinya menjadi sempit, maka sulitlah bagi mereka untuk mengetahui tempat-tempat hadis yang menjadi dasar Ilmu Syar`i, seperti fikih, tafsir, sejarah, dan sebagainya.
Berangkat dari kenyataan inilah sebagaian ulama‟ bangkit untuk membela hadis dengan cara menakhrijkannya dari kitab-kitab selain hadis, menisbatkannya pada sumber asli, menyebutkan sanad-sanadnya, dan membicarakan kesahihan dan kedhoifan sebagian atau seluruhnya maka timbullah kitab-kitab takhrij.
Ulama yang pertama kali melakukan Takhrij menurut Mahmud Ath-Thohan adalah Al- Khatib Al-Baghdadi (w, 436 H), Kemudian dilakukan pula oleh Muhammad bin Musa Al-Hazimi (w. 584 H) dengan karyanya yang berjudul Takhrij Ahadis Al-Muhadzdzab.
3.       Tujuan Takhrij Hadits :
a) Mengetahui sumber otentik suatu hadis dari buku hadis apa saja yang didapatkan.
b) Mengetahui ada berapa tempat hadis tersebut dengan sanad yang berbeda di dalam sebuah buku hadis atau dalam beberapa buku induk hadis.
c) Mengetahui kualitas hadis makbul (diterima) atau mardud (ditolak).
d) Mengetahui eksistensi suatu hadis apakah benar suatu hadis yang ingin diteliti terdapat dalam buku-buku hadis atau tidak.8
e) Mengetahui asal-usul riwayat hadis yang akan diteliti.
f) Mengetahui seluruh riwayat bagi hadis yang akan diteliti.
g) Mengetahui ada atau tidak adanya syahid dan mutabi pada hadis yang akan diteliti

Manfaat Takhrij Hadit:
a) Menghimpun sejumlah sanad hadis,
b) Mengetahui referensi beberapa buku hadis,
c) Mengetahui keadaan sanad yang bersambung (muttashil) dan yang terputus (munqothi’) dan mengetahui kadar kemampuan perawi dalam mengingat hadis serta kejujuran dalam periwayatan.
d) Mengetahui status suatu hadis. Terkadang ditemukan sanad suatu hadis dhoif, tetapi melalui sanad lain hukumnya sahih.
e) Meningkatkan suatu hadis yang dhoif menjadi hasan lighorihi karena adanya dukungan sanad lain yang seimbang atau lebih tinggi kualitasnya, atau meningkatnya hadis hasan menjadi shohih ligoirihi dengan ditemukannya sanad lain yang seimbang atau lebih tinggi kualitasnya.
f) Mengetahui bagaimana para imam hadis menilai suatu kualitas hadis dan bagaimana kritikan yang disampaikan.
g) Seseorang yang melakukan takhrij dapat menghimpun beberapa sanad dan matan hadis.10
h) Dengan takhrij dapat diketahui banyak sedikitnya beberapa jalur periwayatan suatu hadis yang sedang menjadi topik kajian.
i) Dengan takhrij akan diketahui kuat dan tidaknya periwayatan. Makin banyaknya jalur periwayatan akan menambah kekuatan riwayat, sebaliknya tanpa dukungan periwayatan lain maka berarti kekuatan periwayatan tidak bertambah.
j) Dengan takhrij kekaburan suatu periwayatan, dapat diperjelas dari periwayatan jalur isnad yang lain. Baik dari segi rawi, isnad maupun matan hadis.
k) Dengan takhrij akan dapat ditentukan status hadis shahih dzatihi atau shahih lighoirihi li ghoirihi, hasan li dzatihi atau hasan lighoirihi. Demikian juga akan diketahui istilah hadis mutawatir, masyhur, aziz, dan ghorib.
l) Dengan takhrij akan dapat diketahui persamaan dan perbedaan atau wawasan yang lebih luas tentang berbagai periwayatan dan beberapa hadis terkait.
m) Memberika kemudahan bagi orang yang hendak mengamalkan setelah mengetahui bahwa hadis tersebut adlah maqbul (dapat diterima), sebaliknya orang yang tidak mengamalkannya apabila mengetahui bahwa hadis tersebut mardud (ditolak).
n) Mengetahui keyakinan bahwa suatu hadis adalah benar-benar berasal dari Rosulululloh SAW yang harus diikuti karena adanya bukti-bukti yang kuat tentang kebenaran hadis tersebut, baik dari segi sanad maupun matan

4.       Metode Takhrij Hadits antara lain sebagai berikut :
a.         Dengan cara mengetahui sahabat yang meriwayatkan hadis.
b.        Metode Takhrij menurut Lafadz Pertama dari Matan Hadis
c.         Mencari Hadis berdasarkan Tema
d.        Metode Takhrij menurut Lafadz-Lafadz yang Terdapat dalam Hadis.
e.        Metode dengan Jalan Meneliti Sanad dan Matan Hadis.
5.       Langkah praktis penelitian hadis adalah penelitian rowi, sanad, I`tibar, Tarikh Ar-ruwat, Al Jarh wa Ta`dil serta matan hadis.
6.       Kitab yang diperlukan ketika melakukan takhrij hadis yaitu Hidayatul bari ila tartibi Ahadisil Bukhori, Mu`jam Al-Fadzi wala Siyyama Al-Garibu Minha atau Fahras litartibi Ahadisi Sokhikh Muslim, Miftahus Shokhihain, Al-Bughyatu fi Tartibi Ahadisi Al-Hiyah Al-Jamius Shogir, Al Mu`jam Al Mufahras li Al Alfadzi Hadis Nabawi.


No comments:

Post a Comment